Blog ini ditujukan sebagai wadah untuk berbagi ilmu,mohon maaf kalau jarang terupdate dikarenakan kesibukan admin.
Senin, 20 Mei 2013
Ayam Cemani, antara Realitas dan Mistis
Tentunya sudah banyak sekali orang yg tahu tentang ayam cemani ini, yaitu ayam hitam ( serba hitam ) dan banyak diyakini orang bisa untuk kegiatan perdukunan.
Menurut salahsatu peternak generasi awal, Cemani berasal dari Kedu Temanggung, ciri khas ayam cemani adalah seluruh tubuh dan bulunya berwarna hitam, termasuk daging dan tulang ketika akan di olah. Di Kedu sendiri sebenarnya ada 2 jenis ayam hitam, yaitu ayam kedu hitam dan ayam cemani, perbedaanya, bila ayam kedu hitam hanya pada semua bulunya saja, sedang cemani keseluruhan.
Dari dulu sampai sekarang, para peternak asli ayam cemani di kedu tidak menjual ayam dengan harga fantastis, namun dijual dengan harga yg sangat lumrah, sesuai pasarannya ayam cemani, mulai dari harga 25 rb ( anakan ) sampai 5 jt utk jago dewasa. Bila harga cemani melambung tinggi sampai ratusan juta, hal itu tdk lebih dari permainan para spekulan yg berniat mengambil untung besar dan biasanya untuk keperluan yg aneh-aneh ( seperti pesugihan atau tumbal ).
Hal yg selama ini menjadi kekeliruan dari masyarakat bahwa, ayam cemani itu harus serba hitam termasuk darah dan lidah, informasi dan data yg saya dapat sampai kapanpun tdk akan ditemukan ayam cemani dengan darah dan lidah hitam, kecuali darah dari bulu muda yg dicabut dan dioleskan ke kertas atau lidah yg sudah direkayasa dengan dikasih air raksa, karena ketika ayam cemani hidup dan sehat, maka darah secara keseluruhan adalah merah tua dan pekat, serta lidahnya ungu tertutup kulit ari, namun lidah itu akan terlihat hitam bila sudah ada dipiring hidangan untuk disantap.
Banyak orang berkeyakinan soal khasiat ayam cemani ini, ada yg berpendapat untuk hoki dan dagingnya pun menyehatkan, namun satu hal yg perlu dicatat adalah ayam cemani ini termasuk ayam yg sangat tahan terhadap gangguan hama dan penyakit, juga pemeliharaannya yg tidak susah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar