Blog ini ditujukan sebagai wadah untuk berbagi ilmu,mohon maaf kalau jarang terupdate dikarenakan kesibukan admin.
Senin, 20 Mei 2013
Magis Ayam Cemani
Ayam Cemani selalu dikaitkan dengan kekuatan mistik. Konon, ayam jenis ini
menyimpan kekuatan mistik yang kebenarannya hingga saat ini masih dipercayai oleh sebagian masyarakat. Benarkah?
Kerap kita mendengar Ayam Cemani sering dijadikan tumbal dalam ritual tertentu seperti ruwatan, pelaris, pengobatan, tumbal bangunan serta ritual lainnya. Menurut seorang paranormal yang namanya enggan disebutkan, Ayam Cemani memang memiliki nilai mistis dan daya magis yang sangat kuat.
Selain diyakini sebagai pembawa hoki atau keberuntungan, Cemani juga dapat digunakan sebagai tumbal atau sajen, karena daging, tulang, serta darahnya yang berwarna hitam. Menurut sumber tersebut, karena semua organ tubuhnya yang hitam, Ayam Cemani menjadi sangat disukai oleh bangsa jin, iblis, dedemit dan mahluk halus lainnya sebagai makanan kesukaan.
Masih menurut sumber yang sama, Pada zaman kerajaan dahulu, Ayam Cemani biasa digunakan oleh para raja, jawara, pendekar, dukun dan orang pintar lainnya sebagai syarat sajen untuk penguasaan ilmu tertentu agar bisa tercapai ilmu kesaktiannya. Selanjutnya, secara turun temurun mitos mistis Ayam Cemani yang pada zaman dahulu kerap dijadikan sebagai tumbal dan sesajen tertentu, masih terpelihara hingga sekarang.
Sebenarnya Ayam Cemani merupakan ayam lokal asli Indonesia, yang asal-muasal sejarahnya berasal dari Pulau Jawa. Cemani berasal dari bahasa jawa kuno yang artinya hitam legam. Warna hitam yang menyelimuti seluruh tubuh ayam lokal ini, mulai dari jengger, pial, paruh, bola mata rongga mulut, lidah, pelatuk, bulu, sayap, ketiak, lubang dubur, siih, kaki dan cakar, membuat ayam tersebut biasa disebut Ayam Cemani.
Ayam Cemani memiliki warna hitam yang sangat sempurna pada setiap bagian tubuhnya. Bahkan sampai warna daging, tulang dan darahnya semuanya juga berwarna hitam. Konon, asal-muasal Ayam Cemani ini adalah Ayam Kedu hitam, yang banyak dipelihara oleh masyarakat jaman dahulu di kahuripan desa Kedu pada jaman Kerajaan Majapahit abad ke 19.
Belakangan, Ayam Cemani banyak dicari banyak orang untuk persyaratan tumbal dan ritual ghaib. Misalkan; ritual penglaris, penggalian harta karun (sajen khodam), Cari Jodoh, pengobatan, ruwat bangunan, dll.
Untuk menjadikan Ayam Cemani sebagai tumbal atau sajen, harus dilaksanakan ritual khusus. Menurut sumber yang tinggal di Rembang, Ayam Cemani harus dimandikan dengan kembang tuju rupa. Selanjutnya, barulah dibacakan mantra atau jampi2 khusus oleh paranormal atau orang pintar kemudian barulah ayam tersebut disembelih untuk diambil darah dan dagingnya.
Setelah itu, darah dan daging Cemani dipersembahkan sebagai tumbal untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Sungguh mengerikan!!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar