Mungkin sebagian besar para pecinta burung di Tanah Air juga setuju, bahwa ragam jenis burung jalak mempunyai banyak sisi kunggulan dan keistimewaan tersendiri. Selain memiliki kicauan merdu, aneka burung dari keluarga Sturnidae tersebut memang mempunyai keindahan warna bulu dan postur tubuh gagah yang mengagumkan. Terlebih lagi semua jenis burung dari genus Sturnus tersebut diketahui mempunyai kepandaian, yakni mampu meniru suara manusia dan itu tidak bisa ditiru serta dimiliki jenis burung penyanyi lain. Di Indonesia sendiri terdapat macam jenis yang dari dulu sudah menjadi primadona bagi setiap penghobi, mulai dari burung beo, jalak suren, nias, kebo, jalak bali, putih dan hongkong. Praktis, semuanya dari dulu sudah menjadi perburuan para kicau mania untuk dipelihara maupun dibudidayakan.
Hanya saja saat ini bagi penggemar yang ingin memelihara maupun membudidayakan berbagai jenis burung jalak tersebut, tidak seluruhnya diperbolehkan. Lewat lampiran Peraturan Pemerintah nomor 7 tahun 1999 tentang jenis-jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi yang mana dua jenis diantaranya, yakni jalak bali dan putih juga masuk di dalam daftar tersebut. Bagi masyarakat yang melanggarnya, otomatis akan dijatuhi sanksi pidana. Mungkin hal ini sangat wajar adanya, karena semenjak tahun 1991 silam burung yang sudah menjadi identitas pulau dewata ini memang sudah masuk dalam catatan merah di lembaga konservasi internasional IUCN. Burung jalak yang pertama kali ditemukan oleh ahli burung asal Inggris yang bernama Dr. Baron Stressmann pada tanggal 24 Maret 1911 itu, dikatakan sudah di ambang kepunahan dan perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah setempat.
Terlepas dari itu semua, burung jalak merupakan unggas pengicau yang bisa dibilang burung cerdas dengan postur gagah dan menawan, sebab rata-rata panjang tubuhnya bisa sampai 20 hingga 25 cm. Maka tak heran jika sebagian banyak orang juga berpikiran, bahwa bisa memelihara burung jalak adalah sebuah kebangaan tersendiri. Perawatan sehari-harinya untuk semua jenis jalak juga relatif mudah. Selain memang diketahui mempunyai ketahanan tubuh yang kuat, burung jalak juga hampir memakan seluruh jenis makanan seperti buah-buahan, serangga, ulat dan daging. Meskipun juga dikenal sebagai burung predator, namun jenis burung ini mudah untuk dijinakkan. Berikut berbagai macam jenis burung jalak lengkap dengan gambar, baik yang sekarang ini sedang ramai diminati maupun yang dilindungi di Indonesia.
1. Burung Beo / Tiong Emas/ Mamiang (Gracula religiosa)
Bisa dibilang, jenis jalak ini merupakan salah satu spesies dari keluarga jalak-jalakan yang paling istimewa. Bagaimana tidak, Burung Beo diketahui paling pandai meniru suara manusia. Terlebih lagi jika ia dilatih dari trotol atau anakkan, maka kepintaran-nya saat menginjak usia dewasa akan semakin terasah. Unggas yang juga dikenal dengan nama burung Tiong Emas dan Mamiang ini terdiri dari 4 subspesies, meliputi beo biasa, nias, enggano dan srilangka. Di alam liar ia bisa ditemui di lahan dan hutan-hutan basah di ketinggian 1000 – 2000 m (dpl). Wilayah penyebaran paling banyak untuk jenis burung beo ini berada di Srilangka, Himalaya, India, Filipina, Pulau Jawa dan kepulauan sunda kecil.
2. Jalak Suren / Uren (Sturnus contra)
Jalak suren atau juga tidak asing dengan nama jalak uren adalah salah satu keluarga Sturnidae yang juga tak kalah istimewa. Baik itu untuk segi postur tubuh maupun tampilan fisik burung yang sempat populer di tahun 1970-an di pulau jawa ini terlihat sangat mengagumkan. Saat menginjak usia dewasa, ukuran tubuhnya bisa sampai 24 cm. Meskipun ukuran sayapnya terlihat besar, namun akselerasi saat ia terbang di habitat aslinya tidak terlalu cepat bahkan kecepatan sama dengan kupu-kupu. Di alam liar ia acapkali terlihat di dataran dan perbukitan rendah di ketinggian 600 – 700 m (dpl) untuk mencari makan. Wilayah penyebaran-nya paling banyak di Indonesia sendiri meliputi pulau Jawa, Sumatra dan Bali.
3. Jalak Kerbau / Kebo / Penyu / Hitam (Acridotheres javanicus)
Jalak Kerbau atau lebih dikenal oleh masyarakat jawa dengan nama jalak kebo juga masuk dalam kategori jenis jalak yang populer. Sesuai dengan embel-embel julukan yang dibawanya, burung ini menyukai tempat-tempat ladang kerbau untuk mencari makan. Selain mencari makanan berbagai serangga kecil di lahan terbuka dan padang rumput, Ia juga gemar bertengger di punggung kerbau sambil mencari kutu yang menempel di tubuh kerbau tersebut. Sama dengan sejenisnya, tubuhnya berukuran sedang yakni rata-rata bisa tumbuh 20 – 25 cm. Di alam liar ia sering terlihat di ketinggian 1500 m (dpl) di sawah, kebun dan hutan-hutan mangrove. Burung ini hampir bisa ditemui di negara-negara asia bagian timur, mulai dari Bangladesh, Cina Selatan, Pulau Jawa hingga Sulawesi.
4. Jalak Nias / Kerak Ungu (Acridotheres tristis)
Meskipun berembel-embel nias, jalak nias bukan burung endemik asal Sumatera Utara melainkan nama tersebut hanya berupa istilah saja. Bahkan wilayah penyebaranya hampir menyeluruh ke berbagai negara kawasan Asia, Afrika dan Amerika. Burung yang juga dikenal dengan nama Kerak Ungu ini juga mempunyai potensi kicauan luar bisa. Tubuhnya didominasi warna cokelat kehitaman. Kepalanya bewarna hitam dan pada bagian sekitar matanya ada bercak warna kuning menyala. Di habitat aslinya ia bisa ditemui wilayah dataran di ketinggian 3000 meter (dpl). Jenis ini juga dikenal sebagai burung monogami yang selalu setiap pada setiap pasanganya. Saat memasuki masa reproduksi, ia akan membuat sarang di lubang-lubang pohon besar.
5. Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)
Mungkin memang pantas jika burung ini dilindungi, dilihat dari ciri fisiknya saja sudah sudah sangat khas dan berbeda dari yang lain. Ciri yang paling mencolok dan mudah untuk dikenali, yakni jambul dan bulu warna biru yang menyerupai topeng di sekitar matanya. Sayap dan ekornya bewarna hitam, selebihnya semua warna bulu dibagian tubuhnya bewarna putih. Saat menginjak usia dewasa, burung endemik asal pulau dewata ini bisa tumbuh memanjang sekitar 20 – 25 cm. Makanan favoritnya berupa jangkrik, cacing, pepaya dan jambu. Mengingat ia hewan yang dilindungi saat ini sudah cukup kebun binatang di seluruh dunia yang sudah melakukan program penangkaran jalak asal bali tersebut, jadi tak sulit lagi untuk menemukan-nya.
6. Jalak Putih / Jalak Bodas (Acridotheres Melanopterus)
Jalak putih atau juga dikenal oleh masyarakat Sunda dengan nama jalak bodas merupakan burung kedua dari keluarga Sturnidae yang juga dilindungi oleh pemerintah. Ciri khas warna putih dan hitam memang sudah sama dengan saudaranya yang ada di pulau Dewata. Hanya saja yang membedakan adalah warna kuning yang terletak di sekitar matanya. Jalak ini bisa tumbuh sampai 20 hingga 23 cm dan makanan kesukaannya juga relaif sama, yakni berupa buah-buahan, serangga kecil dan biji-bijian. Berpredikat burung endemik asli Indonesia, ia hanya bisa ditemui di berbagai pulau Tanah Air seperti pulau Jawa, Bali, Madura dan Lombok.
7. Jalak Thailand / Hongkong (Sturnus Nigricollis)
Sementara itu, jenis burung jalak yang terakhir dan sangat populer di Indonesia adalah jalak thailand. Burung yang juga kerap disebut dengan nama jalak hongkong ini juga mempunyai banyak sisi keunggulan dari segi kicauan dan perawakan. Bisa Anda lihat, ciri-ciri warna yang membalut seluruh tubuhnya juga cukup mudah dikenali. Punggungnya bewarna coklat, leher hitam dan pelipisnya bewarna kekuningan. Untuk selebihnya bewarna putih. Wilayah penyebaran paling banyak untuk jenis ini hampir terdapat di negara-negara kawasan Asia Tenggara seperti Vietnam, Brunei, Kamboja, Laos, Myanmar dan Thailand. Saat di alam liar burung ini mudah sekali berdaptasi dengan iklim, sebab ia menyukai tempat-tempat tropis maupun sub-tropis baik itu untuk mencari makan dan berkembang biak.
Sumber : http://www.situsburung.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar