Kamis, 14 November 2013

Khasiat Manfaat daun sirih dalam peternakan ayam

clip_image001
Daun sirih untuk pakan pengobatan pestisida alami petunjuk cara memanfaatkan khasiat yang dikandungnya
Daun sirih
Nama Latin : Piper Betle L Nama Lokal : Sirih, Suroh (jawa)
Daun sirih ternyata memiliki manfaat untuk ternak ayamkampung dan memang sudah banyak peternak yang tahu tapi mungkin adajuga yang belum tahu. Seperti bahan herbal lain bahwasanya daun sirih merupakan tanaman obat yang mujarab bagi hewan. Tidak hanya untuk ayam kampung manusia saja menggunakan daun sirih sebagai pengobatan. Berikut penjelasan dan pengalaman penulis tetang daun sirih tersebut
Khasiat Manfaat daun sirih dalam peternakan ayam  :
1. Sebagai pestisida alami
Daun sirih dapat dijadikan pestisida atau obat semprot kandang yang bisa dicampur dengan obat lain. Biasanya dicampur untuk menyemprot tempat bertelur ayam agar bebas dari hama penghisap seperti nyamuk dll.
2. Mengobati Luka/pendarahan
Biasanya digunakan pada ayam yang terkena masalah akibat kanibalisme, bertarung, maupun akibat luka masalah perkandangan. Contoh setelah ayam dipatuk (cocok juga diberikan saat ayam setelah diadu biasanya mata ayam sedikit kering dan berdarah) Dengan memberikan air daun sirih ini mata ayam kembali cerah dan bening.
3. Penghilang bau kotoran ayam
Memang daun sirih tidak begitu ampuh untuk menghilangkan bau pada kotoran ayam namun dengan manfaat daun sirih yang mempunyai fungsi memperlancar pencernaan dan membunuh bakteri saya rasa cukup bermanfaat
4. Menghilangkan Ngorok pada ayam
Saya sudah mencoba memberikan air rebusan daun sirih pada ayam yang ngorok selama 1 bulan. Alhamdulillah sekarang sudah sembuh. Tentu dicampur dengan jeruk nipis dan air hangat.
5. Pakan Organik
Daun sirih aman dikonsumsi bagi manusia ataupun hewan khususnya ayam kampung. Jadi pemberian pakan untuk ayam bila menggunakan sistem organik dapat pula diberikan kepada ayam.
Pengobatan dan pemeliharaan ayam menggunakan daun sirih dapat dari dalam maupun dari luar tubuh. Jika sahabat menggunakan daun sirih untuk bagian tubuh luar bisa langsung ditumbuk dan dicampur dengan air. Namun jika diberikan pada pakan atau air minum disarankan untuk memasaknya terlebih dahulu. Atau paling tidak direbus Jika pemberian daun sirih untuk pakan tidak direbus maka ayam akan keracunan. Paling parah adalah ayam menjadi gila. Dosis adalah 1/2 daun sirih ukuran besar. Disarankan pemberian daun sirih dari dalam tubuh diberikan pada ayam dara atau ayam dewasa. 
Demikian Khasiat Manfaat daun sirih dalam peternakan ayam semoga bermanfaat

Khasiat dan Manfaat kunyit untuk ternak Ayam Bangkok / ayam aduan / Ayam Kampung


Khasiat kunyit untuk ternak ayam aduan








Kunyit, kunir atau koneng yang nama latinnya Curcuma longa / Curcuma domestica, memiliki berbagai macam khasiat untuk kesehatan dan pengobatan ternak ayam

Manfaat Kunyit untuk ternak ayam aduan :
A. Obat Dalam
Umbi yang berumur lebih dari satu tahun dapat dipakai sebagai obat, umbi (rimpang) kunyit berkhasiat :
  • dapat mendinginkan badan ketika ayam terjangkit panas dalam atau saat kondisi panas
  • dapat membersihkan sisa kotoran pada saluran pencernaan sehingga zat  beracun tidak tersisa
  • membantu merangsang melepaskan kelebihan gas di usus
  • dapat menghentikan pendarahan dan mencegah penggumpalan darah.
Caranya umbi di haluskan dan di berikan makan ke ayam (bisa juga air perasannya)

B. Obat Luar
  • Bisa digunakan untuk mengobati pembengkakan setelah bertanding dengan cara diberehkan pada luka.
  • Digunakan sebagai parem di campurkan dengan Gambir & kapur sirih, borehkan cairannya ke sekujur badan ayam aduan, & dapat mempertebal kulit sehingga tahan gigitan serangga
  • Mengobati mata bengkak dengan cara teteskan cairan kunyit pada mata
  • Mengobati hidung yang berair karena pilek, dengan cara bersihkan hidung ayam aduan dengan cairan kunyit yang di panaskan
  • Mengobati turun urat caranya kunyit & daun sereh direbus, cairannya digunakan untuk mengkompres kaki ayam

KANDUNGAN KIMIA :
  • Kurkumin, desmetoksikumin sebanyak 10%
  • bisdesmetoksikurkumin sebanyak 1-5%
  • minyak atsiri yang terdiri dari Keton sesquiterpen, turmeron, tumeon 60%,
  • Zingiberen, felandren , sabinen , borneol dan sineil. 2,5%
  • Lemak sebanyak 1 -3%,
  • Karbohidrat sebanyak 3%, 
  • Protein 3%
  • Pati 8%
  • Garam-garam mineral, yaitu zat besi, fosfor, dan kalsium hingga 100 %

Rabu, 13 November 2013

Macam-macam Penyakit dan Vaksin Ayam





Sejarah singkat vaksin

Pada akhir tahun 1970-an, bioteknologi mulai dikenal sebagai salah satu revolusi teknologi yang sangat menjanjikan di abad ke 20 ini. Pentingnya bioteknologi secara strategis dan potensinya untuk kontribusi dalam bidang pertanian, pangan, kesehatan, sumberdaya alam dan lingkungan mulai menjadi kenyataan yang semakin berkembang.
Saat ini walaupun masih dalam taraf pengembangan, industri bioteknologi mulai matang dan menghasilkan produk-produk yang dapat dipasarkan. Dimana keberhasilan-keberhasilan komersial dan terobosan-terobosan teknologi yang dramatis telah dan sedang diraih.
Walaupun demikian, harapan-harapan mengenai penerapan bioteknologi pada 15-20 tahun yang lalu dapat dikatakan belum seluruhnya menjadi kenyataan. Dan bahkan hambatan-hambatan yang muncul kadangkala tidak diantisipasi sebelumnya.
Dalam GBHN 1993 khususnya sasaran Bidang Pembangunan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam Pelita VI, Bioteknologi juga dimasukkan dalam Kebijaksanaan Nasional sebagai suatu bidang Iptek yang perlu dikembangkan.
  • Pengobatan baru dan diperbaiki - untuk mengobati penyakit, 
  • Antibiotika - yang lebih baik dan lebih murah
  • Vaksin – penyakit viral
  • Tes cepat – membantu dokter hewan untuk diagnosa yang akurat untuk berbagai penyakit
  • Metoda yang diperbaiki – untuk kecocokan organ dalam transplantasi
  • Teknik-teknik – untuk mengoreksi dan mengobati penyakit
macam-macam vaksin
Vaksin AI : untuk mencegah wabah flu burung
Vaksin Coryza : untuk mencegah timbulnya wabah Snot atau Coryza (suntik)
Vaksin ND + IB : untuk mencegah penyakit Newcastle Disease dan Infectious Bronchitis ( tetes mata / suntik di dada tergantung umur ayam)
Vaksin ND : untuk mencegah penyakit Newcastle Disease pada unggas (tetes/suntik)
Vaksin Marek : untuk mencegah penyakit Marek dan diberikan secara saat kecil (DOC)
Vaksin IB : untuk membuat ayam tahan terhadap Infectious Bronchitis (dicampur air minum)
Vaksin Gumoro : mencegah sakit gumboro ( diberikan pada air minum.)
Vaksin Coryza : untuk mencegah timbulnya wabah Snot atau Coryza (suntik)
Vaksin Fowl Pox/Cacar : (suntik sayap)
Vaksin ILT : untuk kebal pd infeksi pada saluran laringotracheal (tetes mata, tetes hidung , dikasih diair minum)
Vaksin EDS : untuk mencegah terjadinya Egg Drop Syndrom pada ayam

 macam macam penyakit ayam dan cara pencegahannya
Ayam Turun Urat
Turun urat adalah salah satu penyakit pada ayam yang cukup mengganggu, khususnya di dalam pergerakan sehingga menyebabkan keterbatasan gerakan saat melakukan tarung. Dari beberapa pengalaman yang didapat oleh salah satu temen, dia punya beberapa pengalaman dalam melakukan perawatan ayam yg turun urat dan berhasil/sembuh. Berikut beberapa sharing dari bang Stenly. Penyebab terjadinya turun urat pada ayam dapat disebabkan beberapa hal yaitu: Ayam yg terlalu muda waktu di Gebrak atau ayam muda di gebrak lawan ayam tua, dimana ayam yang terlalu muda struktur tulang dan otot-otornya masih belum maksimal dan kuat. Pada kasus yg lain, ada juga ayam yg cukup umur tapi bisa turun urat karena benturan yg terlalu keras. Ciri-ciri ayam yang mengalami turun urat: Sesudah di Gebrak kaki ayam lebih panas dari biasanya ini bisa di ketahui dgn cara meraba. Ayam suka mengangkat kakinya dan saat berjalan terlihat pincang dan tidak mau bertumpu pada kaki yang mengalami turun urat. Beberapa perawatan yang dapat dilakukan: Setiap hari (sesering mungkin) kaki ayam yang turun urat diperban/dibungkus dgn kain dgn menempelkan Daun SERE yg di tumbuk halus. Diusahakan agar kaki ayam bisa menginjak tanah (di bungkus seperti merawat orang patah tulang). Di saat akan mengganti DAUN Sere, sebaiknya kaki ayam di rendam dgn air dingin / air es beberapa menit, kemudian dibungkus lagi seperti semula. Ayam diberi minum obat Rheumatik atau sejenisnya. Mudah2an dengan melaksanakan terapi di atas, penyakit turun ayam akan dapat tersolusikan.


Penyakit Snot
Penyakit Snot atau coryza disebabkan oleh bakteri Haemophillus gallinarum. Penyakit Snot dapat menyerang semua umur ayam dan terutama menyerang anak ayam, biasanya penyakit ini muncul akibat adanya perubahan musim dan banyak ditemukan di daerah tropis. Perubahan musim biasanya akan mempengaruhi kesehatan ayam. Angka morbiditas kawanan unggas bervariasi antara 1-30%. Mortalitas atau Angka kematian yang ditimbulkan oleh penyakit ini mencapai 30%. Cara penularan Bakteri Haemophillus gallinarum hanya dapat bertahan diluar diinduk semang tidak lebih dari lebih dari 12 jam. Penularan penyakit Snot atau coryza dapat melalui kontak langsung dengan ayam yang sakit juga dapat melalui udara, debu, pakan, air minum, petugas kandang dan peralatan yang digunakan. Gejala klinis Ayam yang secara klinis telah terinfeksi menunjukkan gejala sebagai berikut - pengeluaran cairan air mata - ayam terlihat mengantuk dengan sayapnya turun atau menggantung - keluar lendir dari hidung, kental berwarna kekuningan dan berbau khas - Pembengkakan didaerah sinus infra orbital - terdapat kerak dihidung - napsu makan - ayam mengorok dan sukar bernapas - pertumbuhan menjadi lambat. Perubahan patologi Pada kasus akut dijumpai konjungtivitis berat dan peradangan pada pinggir kelopak mata (periorbital fascia). Pada kasus kronis dijumpai sinusitis yang bersifat serosa sampai kaseosa. Diagnosis Bakteri Haemophillus gallinarum dapat diisolasi dari swab sinus ayam yang menderita penyakit akut. Isolasi laboratorium dapat dilakukan dengan menggunakan plat agar darah yang telah digores staphylococcus sp dan diinkubasi dalam suasa anaerob. Diferential diagnosa Diagnnosa banding dari penyakit coryza adalah Mikoplasmosis atau Chronic Respiratory Disease (CRD) dan Infectious Laryngotracheitis (ILT) . Pengobatan Pengobatan penyakit snot pada unggas adalah dengan pemberian preparat sulfat seperti sulfadimethoxine atau sulfathiazole. Pemberian sulfonamida dapat dikombinasikan dengan tetrasiklin untuk mengobati coryza dan dapat diberikan melalui air minum atau disuntikkan secara intramuskular. Perhatikan withdrawal time pada ayam petelur karena obat tersebut dapat mengkontaminasi telur dan kualitas dari kerabang telur. Pengendalian Upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga kebersihan kandang dan lingkungan dengan baik. Kandang sebaiknya terkena sinar matahari langsung sehingga mengurangi kelembaban. Kandang yang lembab dan basah memudahkan timbulnya penyakit ini. Penyakit Ngorok atau Chronic Respiratory Disease (CRD) Penyakit Ngorok biasa juga disebut dengan Chronic Respiratory Disease (CRD) atau mikoplasmosis atau Sinusitis atau Air Sac. Penyakit Chronic Respiratory Disease disebabkan oleh bakteri Mycoplasma galisepticum. Biasanya menyerang ayam pada usia 4-9 minggu. Penularan terjadi melalui kontak langsung, peralatan kandang, tempat makan dan minum, manusia, telur tetas atau DOC yang terinfeksi. Faktor predisposisi atau faktor pendukung - Kondisi kandang yang lembab - Kepadatan kandang yang terlalu tinggi - Litter yang kering - Kadar amonia yang tinggi. Cara penularan Penularan penyakit terjadi baik secara vertikal maupun horizontal. Secara vertikal dapat melalui induk yang menularkan penyakit melalui telur dan horizontal disebarkan dari ayam yang sakit ke ayam yang sehat. Penularan penularan tidak langsung dapat melalui kontak dengan tempat peralatan, tempat pakan, hewan liar maupun petugas kandang. Gejala klinis Ngorok basah, adanya leleran hidung lengket dan terdapat eksudat berbuih pada mata dan ayam suka menggeleng-gelengkan kepalanya. Pada kasus kronis mengakibatkan kekurusan dan keluarnya cairan bernanah dari hidung. Pengobatan Pengobatan CRD pada ayam yang sakit dapat diberikan baytrit 10% peroral, mycomas dengan dosis 0.5 ml/L air minum, tetraclorin secara oral atau bacytracyn yang diberikan pada air minum. Pencegahan Membeli ayam baik indukan, pejantan, dan anakan yang benar-benar terbebas dari chronic respiratory disease (CRD). Menjaga kebersihan dan tingkat kelembaban kandang dan area ayam. Penyakit Infectious Laryngotracheitis (ILT) Infectious Laryngotracheitis (ILT) merupakan penyakit kontagius pada saluran pernafasan yang dicirikan dengan kesulitan bernafas, menjulurkan leher karena kesulitan bernafas, konjungtivitis, adanya inflamasi yang mengelilingi membran mata. Penyakit ini disebabkan oleh Herpes virus, yang mampu hidup 8-10 hari pada leleran, lebih dari 70 hari didalam karkas, kemudian dapat hidup lebih dari 80 hari pada eksudat (trachea atau saluran pernafasan) dalam kondisi alami. Penyakit ini berlangsung selama 2-6 minggu dalam flok, dan lebih lama dibandingkan penyakit respirasi viral yang lainnya. Penyakit ini sangat berbahaya karena: Angka mortalitas dan morbiditas yang tinggi p ada satu flok. Menyebabkan kerugian ekonomi. Tidak dapat diobati Penyakit ini dapat dicegah, tetrapi dapat menimbulkan ayam carier bagi yang sudah pernah terinfeksi. Penyakit ini tidak menular pada manusia dan kejadian paling sering terjadi pada ayam. namun dapat pula menginfeksi kalkun, burung unta dan unggas lainnya. Burung liar dapat berperan sebagai carier. Penularan Virus Infectious Laryngotracheitis (ILT) ditularkan melalui saluran pernafasan dan dapat menular melalui udara secara kontak langsung antar burung misalnya dalam satu kandang. Virus masuk dan menginfeksi burung melalui mata, hidung atau mulut. Mukus dan darah yang mengandung virus dapat keluar melalui batuk dan menyebarkan penyakit. Masa inkubasinya 6-12 hari. Kejadian outbreak dapat dikarenakan lalu lintas unggas, pekerja dan alat-alat kandang, dan kondisi lingkungan yang memungkinkan terjadinya penyebaran.

Dyspnoe rinitis
penurunan produksi telur dan daging kadang kadang mengalami pneumonia atau bronkhopneumonia mortalitas mencapai 50% Diagnosa Pada penyakit yang akut dicirikan dari gejala klinis dan penemuan darah, mukus, dan eksudat kaseosa pada trachea. Secara mikroskopik ditandai dengan desquamative dan nekrotic tracheitis. Diagnosa mungkin dapat diperkuat dengan ditemukannya inclusion body intramuclear pada epitel trachea, isolasi dan identifikasi virus secara spesifik dengan chicken embryo dan kultur jaringan atau dengan inokulasi pada sinus intraorbital untuk mengetahui imunitasnya. Spesimen dapat pula diinokulasi pada membran chorioallantois pada telur ayam berembrio Pemeriksaan mikroskopiknya pada lesi membran chorioallantois terdapat inclusion body intranuclear. Dapat dibedakan dengan Fowlpox pada lesi trachea dan inclusion bodynya berupa inclusion body intracytoplasmic. Diagnosa dapat pula dilakukan dengan PCR. Diferensial diagnosa Infectious Bronchitis Newcastle Disease Mycoplasmosis Avian coryza Pencegahan Meminimalisir kotoran dan debu. Penggunaan mild expectorants. Vaksinasi baik secara eye drop, spray maupun lewat air minum.

Penyakit Berak Kapur atau Pullorum
Pullorum merupakan penyakit menular pada ayam yang dikenal dengan nama berak putih atau berak kapur (Bacilary White Diarrhea= BWD). Penyakit ini menimbulkan mortalitas yang sangat tinggi pada anak ayam umur 1-10 hari. Selain ayam, penyakit ini juga menyerang unggas lain seperti kalkun, puyuh, merpati, beberapa burung liar. Pullorum atau Berak kapur disebabkan oleh bakteri salmonella pullorum dan bakteri gram negatif. Bakteri ini mampu bertahan ditanah selama 1 tahun Di Indonesia penyakit pullorum merupakan penyakit menular yang sering ditemui. Meskipun segala umur ayam bisa terserang pullorum tapi angka kematian tertinggi terjadi pada anak ayam yang baru menetas. Angka morbiditas pada anak ayam sering mencapai lebih dari 40% sedangkan angka mortalitas atau angka kematian dapat mencapai 85%. Cara penularan Penularan penyakit Pullorum dapat melalui 2 jalan yaitu: - Secara vertikal yaitu induk menularkan kepada anaknya melalui telur. - Secara horizontal terjadi melalui kontak langsung antara unggas secara klinis sakit dengan ayam karier yang telah sembuh, sedangkan penularan tidak langsung dapat melalui kontak dengan peralatan, kandang, litter dan pakaian dari pegawai kandang yang terkontaminasi. Gejala klinis - napsu makan menurun - feses (kotoran) kotoran berwarna putih seperti kapur - Kotorannya menempel di sekitar dubur berwarna putih - kloaka akan menjadi putih karena feses yang telah keringkering - jengger berwarna keabuan - mata menutup dan nafsu makan turun - badan anak ayam menjadi lemas - sayap menggantung dan kusam - lumpuh karena artritis - suka bergerombol Perubahan patologi Pada kasus yang akut sering dijumpai pembesaran pada ahati dan limpa dan kadang kadang sering diikuti omfalitis. Pada kasus kronis dijumpai abses pada organ dalam dan adanya radang pada usus buntu (tiflitis kaseosa) yang ditandai adanya bentuk berwarna abu-abu didalam usus buntu. Diagnosis Isolasi dan identifikasi salmonella pullorum dapat diambil melalui hati, usus maupun kuning telur dapat dilakukan pembiakan kedalam medium. Ayam karier yang sudah sembuh dapat diidentifikasi dengan penggumpalan darah secara cepat (rapid whole blood plate aglutination test). Pengobatan Pengobatan Berak Kapur dilakukan dengan menyuntikkan antibiotik seperti furozolidon, coccilin, neo terramycin, tetra atau mycomas di dada ayam. Obat-obatan ini hanya efektif untuk pencegahan kematian anak ayam, tapi tidak dapat menghilangkan infeksi penyakit tersebut. Sebaiknya ayam yang terserang dimusnahkan untuk menghilangkan karier yang bersifat kronis. Pencegahan Ayam yang dibeli dari distributor penetasan atau suplier harus memiliki sertifikat bebas salmonella pullorum. Melakukan desinfeksi pada kandang dengan formaldehyde 40%. Ayam yang terkena penyakit sebaiknya dipisahkan dari kelompoknya, sedangkan ayam yang parah dimusnahkan. Penyakit Gumoro (Infectious Bursal Disease) Penyakit ini menyerang kekebalan tubuh ayam, terutama bagian fibrikus dan thymus. Kedua bagian ini merupakan pertahanan tubuh ayam. Pada kerusakan yang parah, antibody ayam tersebut tidak terbentuk. Karena menyerang system kekebalan tubuh, maka penyakit ini sering disebut sebagai AIDSnya ayam. Ayam yang terkena akan menampakan gejala seperti gangguan saraf, merejan, diare, tubuh gemetar, bulu di sekitar anus kotor dan lengket serta diakhiri dengan kematian ayam. Virus yang menyebabkan penyakit ini adalah virus dari genus Avibirnavirus. Di dalam tubuh ayam, virus ini dapat hidup hingga lebih dari 3 bulan, kemudian akan berkembang menjadi infeksius. Gumoro memang tidak menyebabkan kematian secara langsung pada ayam, tetapi infeski sekunder yang mengikutinya akan menyebabkan kematian dengan cepat karena kekebalan tubuhnya tidak bekerja.

 Penyakit Gumoro
yang menyerang anak ayam pada usia 2 – 14 minggu dapat diindikasikan dengan gejala awal sbb: Napsu makan berkurang. Ayam tampak lesu dan mengantuk. Bulu tampak kusam dan biasanya disertai dengan diare berlendir yang mengotori bulu pantat. Peradangan di sekitar dubur dan kloaka.biasanya ayam akan mematoki duburnya sendiri. Jika tidur, paruhnya menempel di lantai dan keseimbangan tubuhnya terganggu. Kemudian ada pendapat yang berbeda yang menyebutkan gejala gumoro adalah sbb:

  Diare berlendir. Nafsu makan turun. Gemetar dan sukar berdiri. Bulu di sekitar anus kotor. Ayam suka mematuk di sekitar kloaka. Selain itu, beberapa pendapat pakar lainnya bahwa gumoro dapat dibagi 2 yaitu gumoro klinik dan sub klinik. Gumoro klinik menyerang anak ayam berumur 3-7 minggu. Pada fase ini serangan terhadap kekebalan tubuh ayam tersebut hanya bersifat sementara antara 2-3 minggu. Gumoro subklinik menyerang anak ayam berumur 0-3 minggu. Penyakit ini paling menakutkan karena kekebalan tubuh ayam dapat hilang secara permanen, sehingga ayam dengan mudah terserang infeksi sekunder. Gumoro menyebar melalui kontak langsung, air minum, pakan, alat-alat yang sudah tercemar virus dan udara. Yang sangat menarik adalah gumoro tidak menular dengan perantaraan telur dan ayam sudah sembuh tidak menjadi “carrier”. Upaya penanggulangan gumoro ini dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu vaksinasi, menjaga kebersihan lingkungan kandang

 Penyakit Tetelo Penyakit Telelo atau Newcastle Disease (ND) biasa juga disebut dengan istilah penyakit Samper Ayam ataupun Pes Cekak. Dimana penyakit ini merupakan suatu infeksi viral yang menyebabkan gangguan pada saraf pernapasan. Penyakit ini disebabkan oleh virus Paramyxo dan biasanya dikualifikasikan menjadi: Strain yang sangat berbahaya atau disebut dengan Viscerotropic Velogenic Newcastle Disease (VVND) atau tipe Velogenik, tipe ini menyebabkan kematian yang luar biasa bahkan hingga 100%. Tipe yang lebih ringan disebut degan “Mesogenic”. Kematian pada anak ayam mencapai 10% tetapi ayam dewasa jarang mengalami kematian. Pada tingkat ini ayam akan menampakangejala seperti gangguan pernapasan dan saraf. Tipe lemah (lentogenik) merupakan stadium yang hampir tidak menyebabkan kematian. Hanya saja dapat menyebabkan produktivitas telur menjadi turun dan kualitas kulit telur menjadi jelek. Gejala yang tampak tidak terlalu nyata hanya terdapat sedikit gangguan pernapasan. ND sangat menular, biasanya dalam 3-4 hari seluruh ternak akan terinfeksi. Virus ini ditularkan melalui sepatu, peralatan, baju dan burung liar. Pada tahap yang mengenai pernapasan maka virus akan ditularkan melalui udara. Meskipun demikian pada penularan melalui udara, virus ini tidak mempunyai jangkauan yang luas. Unggas yang dinyatakan sembuh dari ND tidak akan dinyatakan sebagai “carrier” dan biasanya virus tidak akan bertahan lebih dari 30 hari pada lokasi pemaparan.

Gejala yang nampak pada ayam yang terkena penyakit ini adalah sebagai berikut:


Excessive mucous di trakea. Gangguan pernapasan dimulai dengan megaop-megap, batuk, bersin dan ngorok waktu bernapas. Ayam tampak lesu. Napsu makan menurun. Produksi telur menurun. Mencret, kotoran encer agak kehijauan bahkan dapat berdarah. Jengger dan kepala kebiruan, kornea menjadi keruh, sayap turun, otot tubuh gemetar, kelumpuhan hingga gangguan saraf yang dapat menyebabkan kejang-kejang dan leher terpuntir. Penanggulangan penyakit ini dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu: Ayam yang tertular harus dikarantina atau bila sudah pada stadium berbahaya maka harus dimusnahkan. Vaksinasi harus dilakukan untuk memperoleh kekebalan. Vaksinasi pertama, dilakukan dengan cara pemberian melalui tetes mata pada hari ke 2. Untuk berikutnya pemberian vaksin dilakukan dengan cara suntikan di intramuskuler otot dada. Untuk memudahkan untuk mengingat mengenai waktu pemberian vaksin, seorang pakar menyarankan agar memberikan vaksin ini dilakukan dengan pola 444. maksudnya vaksin ND diberikan pada ayam yang berumur 4 hari, 4 minggu, 4 bulan dan seterusnya dilakukan 4 bulan sekali. Akan tetapi pola pemberian ini dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dan efektivitas terbaik dari hasilnya. Pencegahan yang harus dilakukan oleh para peternak mengingat penyakit ini sangat infeksius adalah sebagai berikut.

Memelihara kebersihan kandang dan sekitarnya. Kandang harus mendapat sinar matahari yang cukup dan ventilasi yang baik. Memisahkan ayam lain yang dicurigai dapat menularkan penyakit ini. Memberikan ransum jamu yang baik, yang terbuat dari bahan-bahan tradisional yang dapat membantu meningkatkan kekuatan dan kekebalan tubuh ayam. Introduction Penyakit Ayam Dalam memelihara ayam bangkok maupun ayam lain pada umumnya, dapat terjadi banyak sekali variasi penyakit yang sudah sangat dipahami atau familiar bagi peternak, baik peternak ukuran kecil, menengah maupun skala besar. 


Berbicara keberhasilan mengenai peternakan (tanpa tergantung skala bisnisnya) oleh seorang peternak ditentukan dari pengetahuan dan pemahaman dengan pengenalan sumber hambatan dan ancaman dari penyakit yang mungkin dapat menjadikan ledakan penyakit menular dan berakibat sangat merugikan. Oleh sebab itu, pengamanan dan menjauhkan ternak ayam dari sumber wabah dan hambatan potensial tersebut menjadi prioritas dan perhatian khusus. Dimulai dengan pemilihan indukan yang unggul, pengelolaan yang baik, sanitasi, peningkatan daya tahan ayam dengan vaksinasi dan usaha menjauhkan ternak ayam dari sumber penyakit adalah kunci sukses dalam beternak ayam. Pada prinsipnya, penyakit ayam dapat disebabkan oleh 3 macam hal utama yaitu Penyakit yang menular dan disebabkan oleh bakteri, protozoa, virus, parasit dan jamur. Penyakit yang disebabkan oleh faktor atau sebab lainnya. Penyakit yang disebabkan oleh defisiensi atau kekurangan zat-zat makanan yang diperlukan dalam perkembangan dan ketahanan tubuh ayam yang lebih disebabkan karena ketergantungan ayam pada kualitas makanan yang diberikan oleh peternak

Cara mudah membedakan burung Kenari Jantan dan Betina

burung kenari

Burung kenari adalah salah satu burung yang banyak digemari untuk dijadikan koleksi oleh para penggemar burung kicau. Burung ini tidak hanya mempunyai kicauan yang merdu tapi juga mempunyai harga jual yang lumayan tinggi sehingga banyak orang yang mulai tertarik untuk beternak burung kenari ini.

Dan kali ini saya akan memberikan sedikit tips bagaimana caranya membedakan atau mengenali burung kenari antara yang jantan dan betina, mungkin bagi peternak burung kenari yang sudah lama pasti sudah paham sekali bagaimana membedakan yang jantan dan yang betina, tapi bagi peternak burung kenari yang masih pemula mungkin masih sedikit bingung membedakan antara yang jantan dan yang betina, untuk itu bacalah beberapa tips berikut supaya kalian bisa membedakannya.

  1. Pehatikan kepala burung kenari yang masih kecil atau belum tumbuh bulunya, kepala burung kenari jantan akan terlihat lebih datar atau pipih, sedangkan untuk yang betina kepalanya lebih bulat.
  2. Kenali dari matanya, untuk burung kenari yang berumur 6-7 hari pasti telah membuka matanya, dan perhatikan apabila mata sejajar dengan paruhnya bisa dipastikan itu burung kenari jantan, tapi apabila matanya berada diatas paruh dan kepalanya terlihat bundar itu pasti burung kenari betina.
  3. Dan yang terakhir ini mungkin akan terlihat mudah untuk membedakan mana yang jantan dan mana yang betina, dalam hal ini hal yang harus diperhatikan terletak pada dubur burung kenari, apabila pembuluh vena yang turun ke dubur dan akan terlihat tonjolan bisa dipastikan itu burung kenari jantan, tapi jika datar dan tidak ada tonjolan itu pasti burung kenari betina.

Nah mungkin cuma itu sedikit tips dari saya bagaimana membedakan burung kenari jantan dan betina, saya berharap artikel ini dapat berguna untuk kalian semua.

Tips memilih Biang Ayam bangkok Betina

memilih ayam betina


Apa kabar para penghobi ayam, kali ini saya akan sedikit membahas tentang bagaimana memilih ayam bangkok betina untuk indukan yang berkualitas. kenapa saya ingin membahas ini karena kualitas ayam bangkok tidak hanya tergantung pada si jantan tetapi sebenarnya gen ayam betina akan lebih banyak berpengaruh pada keturunannya.

Namun walaupun gen ayam betina akan lebih banyak berpengaruh tetapi ada juga yang menunjukkan gen ayam jantan yang lebih berpengaruh jika si ayam betina itu berjenis cetak, lalu apa itu ayam betina cetak? ayam betina cetak adalah ayam yang menyetak keturunan dari si jantan, jadi keturunannya nanti akan lebih nampak seperti ayam jantan pasangannya.

Kembali lagi ke topik, bagi para penghobi ayam yang sudah lama berkecimpung di dunia ayam pasti sudah banyak yang tahu mengenai cara memilih biang ayam yang baik, tapi bagi yang belum tahu bagaimana memilih ayam ini akan saya berikan sedikit tips mudah agar kalian juga tidak susah bagaimana membedakan ayam betina yang berkualitas dan tidak, simaklah bebeapa tips dibawah ini.

  1. Lihatlah dari bentuk kepala, betina yang berkualitas biasanya bentuk kepalanya seperti ular apabila dilihat dari depan.
  2. Dari mata, lihatlah matanya, apabila matanya menjorok kedalam dan kelihatan  bersih itu tandanya ayam yang bagus.
  3. Peganglah badannya, dari badan ini bisa kelihatan jika di pegang bentuknya seperti botol atau seperti batang pohon pinang.
  4. Lihatlah kakinya, ayam yang berkualitas dapat dilihat dari kakinya yang kering dan juga jarinya halus serta panjang.
  5. Dari sapit udang yang berada di bawah pangkal ekor, ayam yang bagus mempunyai sapit udang yang lebar berkisar antara 3 sampai 4 jari.
  6. Dan yang terakhir dilihat dari bulunya, ayam betina yang bagus mempunyai bulu yang mengkilat.

Mungkin itu sedikit tips bagaimana memilih ayam betina yang bagus dan berkualitas

Tips menambah nafsu makan Ayam

menambah nafsu makan


Nafsu makan yang baik merupakan tolak ukur bagi pemelihara atau pun peternak ayam, karena jika nafsu makan ayam baik maka akan tumbuh dengan baik dan sehat pula, kendala susah makan pada ayam ini sering dirasakan para peternak, biasanya ini terjadi karena si ayam sedang kurang sehat atau terjangkit penyakit.

Sebenarnya keadaan ini tidaklah mengkawatirkan, akan tetapi jika tidak langsung diatasi akan berdampak lebih buruk, seperti tubuh ayam akan semakin turun atau berat badannya turun sehingga dagingnya pun akan sedikit dan jika mau dijual harganya pasti menurun karena berat badannnya sedikit, yang mengakibatkan kerugian karena sudah mengeluarkan biaya untuk memberinya makan.

Mungkin untuk mengatasinya untuk sekarang ini tidak terlalu sulit karena sudah ada banyak obat penambah nafsu makan diwarung-warung, tetapi kali ini saya akan memberikan tipsmenambah nafsu makan ayam dengan bahan-bahan tradisional yang aman dan tidak ada efek samping.

Akan saya berikan beberapa tips, kalian bisa mencoba yang menurut kalian mudah tapi boleh juga mencoba semuanya.

  1. Tips pertama yang harus dipersiapkan adalah bawang putih 3-4 siung, diiris sampai halus kemudian campurkan pada pakan setiap pagi untuk 10 ekor ayam dewasa.

  2. Tips kedua persiapkan 10 gr bubuk jahe, caranya juga sama seperti yang petama yaitu campurkan pada pakan di pagi hari untuk 10 ekor ayam dewasa.

  3. Tips yang ketiga ini menggunakan jahe, siapkan 2 ibu jari jahe dan diparut kemudian diperas air parutannya dan dicampur dengan 1 kuningan telur itik, setelah itu diminumkan. ramuan ini diberikan untuk ayam dewasa seminggu sekali, selain meningkatkan nafsu makan jika diberikan pada ayam jantan atau jago akan meningkatkan nafsu kawinnya.
Mungkin cuma itu sedikit tips yang saya berikan, semoga bisa bermanfaat bagi kalian semua. 

Selasa, 12 November 2013

Sekilas mengenai Ayam Bangkok Vietnam

ciri ayam vietnam

Ayam vietnam atau juga sering disebut ayam saigon adalah ayam yang berkembang di negara vietnam, ayam saigon ini masuk ke Indonesia hampir sama dengan masuknya ayam bangkok, tetapi ayam saigon ini belum terlalu populer dan belum banyak diminati karena dirasa ayam ini mempunyai kelemahan dalam hal menyerang, kurang pandai dalam menciptakan peluang, gerakannya lamban, namun dilain itu ayam saigon ini mempunyai beberapa kelebihan diantaranya mempunyai struktur otot dan daging yang lebih baik dibanding ayam yang lainnya dan juga mempunyai struktur tulang yang kokoh sehingga lebih kuat dalam menerima pukulan.

Dengan seiring berjalannya waktu, belakangan ini ayam saigon mengalami revolusi genetika yang jauh lebih baik dari awal kedatangannya, dan sekarang lebih cepat dalam hal serangan, pandai menciptakan peluang dan diimbangi dengan teknik bertahan yang lumayan, sehingga banyak kalangan yang mulai suka sama ayam saigon ini.

Di negara vietnam sendiri berbeda perlakuan ayam dengan negara thailand, di negara thailand ayam yang bagus itu mempunyai bulu yang lebat menutupi seluruh tubuh, sedangkan di vietnam ayam yang bagus itu sebagian terlihat kulitnya atau brondol merah yang memungkinkan ayam lawan akan takut bila melihat kulit itu.

Namun di balik itu bila sudah didalam arena siapa yang menang itu belum bisa dipastikan karena ayam yang kuat itu tergantung kelihaiyan ayam itu sendiri jadi bila anda menggunakan ayam saigon untuk diadu walaupun punya kelebihan belum tentu menang.

Dan ini ciri-ciri ayam saigon bagi yang belum tahu:

  1. Sejak lahir ayam saigon mempunyai kepala yang gundul.
  2. Mempunyai bulu normal tapi di sekitar leher tidak ada bulunya jadi hanya terlihat kulitnya.
  3. Tidak mempunyai bulu rawis.



ayam vietnam

ayam vietnam 2

ayam vietnam 3